• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 13 Februari 2020

Oh, Percayalah Padaku!




Kehidupan ini aneh. Termasuk bertemu denganmu adalah hal aneh. Dan membuatku menjadi aneh. Aku bilang aku menyukaimu, dan kamu menolaknya mentah-mentah. Kau bilang, aku menguntit  hingga ke lubang sempit para dedemit. Wek!

Aku bukanlah polisi reserse yang akan menjadikanmu sosok buronan. Hanya orang-orang bodoh  yang membuat yang disayanginya menjadi tak aman. Betapapun, pengalaman itu tak menenangkan ataupun mungkin menyakitkan. Sebab perasaan sayang dan cinta takkan berubah dan berganti, hanya gara-gara penolakan. Karena anggapanmu sendirilah, akhirnya aku tampak membayang-bayangimu.

Sesungguhnya, aku hanyalah sosok yang pasif, pendiam, dan pemalu. Makanya aku menembakmu sekali. Aku tak seperti dalam tulisan-tulisanku yang pernah kau baca. Yang selalu setia menampilkan sosok lelaki yang tangguh dan militan untuk setia pada satu cinta dan kukuh mengejar Aku hanyalah seorang pemimpi. Kemudian menampilkan sosok imajiner perempuan maskulin yang suatu saat dialah yang menembakku tanpa perlu ditembak.

Karena, aku pasif dan bukan termasuk kalangan lelaki pemberani. Aku hanya seseorang yang memimpikan sosok Srikandi. Sosok maskulin yang menembakku suatu saat. Aku tetapi, aku tak pernah bermimpi jadi seorang Arjuna dengan setumpuk kisah asmara dengan segepok cinta tergemgam. Aku hanya bermimpi tentang satu cinta. Kau.

Kau tahu, banyak cinta itu pertanda kuat, dia tak pernah mengalami jatuh cinta! Kau tahu, Arjuna itu layak dikasihani. Kalau kau intip ruang terdalam batinnya, sesungguhnya dia sedang gelisah dan putus asa. Lihatlah ada sesuatu menetes di sana, di dalam rongga-rongga dadanya [dia terluka!]. Dari sekian perempuan yang ditaklukkan, tak satu pun yang membuatnya jatuh pada cinta. Makanya, bukannya dia playboy.

Dia hanya seorang lelaki yang putus asa. Percayalah!  Aku termasuk lebih beruntung dari dia. Sebab aku telah menemukan cinta itu. KAU. Ya, meskipun lalu tak termiliki. Tidak perlu kau bilang, aku tidak layak jadi Lelaki. Aku hanyalah sosok yang dominan feminim Itu saja. Kalaupun masih kau anggap begitu? Jika demikian, si Gibran pun feminim. Bacalah tulisan-tulisannya. Apakah dia tidak layak jadi lelaki? Namun bukan feminitas seperti Romeo yang lalu memilih menanggalkan nalar, dengan mementingkan sisi dramatisnya

Srikandi dominan maskulin. Apakah dia tidak patut jadi perempuan? Bukan berarti maskulinitas layaknya Condolirize sang juru bicara AS itu. Sesungguhnya, feminimitas bukanlah milik perempuan Hanya saja, akan lebih sempurna jika perempuan juga maskulin. Maskulinitas bukanlah milik otoritas lelaki Tentu, akan lebih lengkap jika dia juga menyimpan feminimitas Bukankah begitu? 

Apa kau setuju? Sesungguhnya, aku takkan membencimu; hanya gara-gara soal-soal itu. Atau,
karena tak memilikimu. Setiap manusia menyimpan kelemahan. Dan, kelebihan itu
ada di tempat lain dan akan melengkapi.

Apakah itu aku?

Nah, semoga aku mulai lebih maskulin sekarang. Aku tidak sedang menggoda. Sungguh.
Percayalah. Dan yakinlah! Dengan seyakin-yakinnya keyakinan yang teryakini.

Apa kau, percaya?

[ah, kau selalu begitu. Senyum dikit napa sih??]
Share:

Maaf, Satu Hal Satu Saja



…. terima kasih telah membuatku merasa berarti. 


Terima kasih telah membuatku merasa bermakna. Terima kasih telah mewarnai hidupku dengan sesuatu yang baru. Terima kasih telah membuatku lebih mengerti tentang kehidupan. Terima kasih telah membuatku merasa dibutuhkan. Terima kasih telah membuatku merasa memiliki seseorang yang akan selalu membuatku merasa aman. Dan, terima kasih atas semua yang telah mas berikan.

Betapa banyak ucapan terima kasih yang harus kuucapkan pada mas, sebanyak apa ucapan terima kasih yang harus kuucapkan, sebanyak itu pula maaf yang juga harus kuucapkan. Seperti ketika aku merasa harus berterima kasih atas cinta yang mas tawarkan. Aku juga harus meminta maaf karena aku tak mampu membalasnya.

Dan, ketika aku merasa harus berterima kasih karena mas sudah membuatku merasa tersanjung, di sisi lain aku pun harus meminta maaf karena justru membuat hati mas menjadi hancur. Aku tak hanya mengatakan ini pada mas, tetapi juga pada mereka yang menawarkan padaku hal yang serupa. Aku bukan ingin menjadi sok hebat, aku juga tak bermaksud menjadi makhluk egois.

Tetapi, inilah jalan yang benar-benar harus kutempuh. Mereka bilang aku egois dalam cinta. Aku kaku dan terlalu angkuh menghadapi semua cinta yang mereka tawarkan. Tetapi, andai mereka tahu sesuatu apa yang sedang aku perjuangkan saat ini.

Dan, andai mereka tahu betapa berartinya sesuatu itu bagiku. Maka, mereka pun akan tahu mengapa aku menjadi sangat egois dalam cinta. Sesuatu yang sedang aku perjuangkan itu adalah sesuatu yang telah hilang dariku sejak 5 tahun yang lalu. Dan, sekarang sesuatu itu ada di depanku dan hampir menjadi milikku. Sesuatu itu datang lagi padaku setelah pergi begitu lama.

Sesuatu itu datang dalam wujud lain yang serupa. Dan, ketika sesuatu kini telah sangat dekat denganku ….,
…..
            “lalu masih dapatkah kau katakan padaku
            satu hal satu saja
            ya satu hal saja
            yang bisa membuatku berpaling darinya.”

            ….

Mas pernah membaca bait itu kan? Dan, kurasa mas kini tahu maksudnya. Dengan ini, kuharap mas pun mengerti tentangku, dan mengerti mengapa aku begitu.

Share:

Sabtu, 08 Februari 2020

Getar Yang Berdenting


KURASAKAN wajah sendu itu menerawang, jauh, jauuh sekali. Sejujurnya aku mencintaimu. Namun sayang legenda sejarah kita tak gemulai.  

Engkau lalu pergi dengan tatapan mata usai dan mengganjal. Sampai saat inipun aku masih tak percaya aku pernah mengalaminya. Legenda bisu yang diselimuti misteri. Misteri yang membawaku ke dunia tanpa batas. Legenda yang menggiring aku ke peraduan_Nya yang penuh warna. Seharusnya aku harus berterima kasih pada engkau. Namun rasa itu kuungkapkan pada-Nya. Tak mungkin kuungkapkan padamu. Aku tidak tahu legenda itu telah membawa biduk perahumu melaju ke arah mana. Semoga sang pengasih membuka-nya untukmu, jalan hakiki yang menghidupkan dan membangkitkan.

Semoga luka-luka tersembuhkan
Semoga luka-luka membukakan mata hati
Semoga luka-luka menghidupkan
Semoga luka-luka membangkitkan

Masih kuingat tetes air mata yang tak mengeluarkan suara di batin itu.  Masih terekam nuansa-nuansa tawa yang membekas di angkasa sejarah. Masih terbayang menari lekuk gerak-gerik itu bernostalgia. 

Sejarah itu sudah usai
Sejarah itu telah berlalu
Masukilah dunia-mu yang baru
Dialah yang ada disisi-mu
Sejatinya diriku adalah fatamorgana
Hadirnya sebagai mahkota kehidupanmu
Sosok-sosok yang terpilih untukmu

Jangan terlalu terpukau dengan nostalgia. Inilah dinamika dan polah kehidupan, kadangkala seperti petikan gitar yang menusuk, menenggelamkan apa yang telah ada di saat ini. 
 
Sesungguhnya setiap kejadian memiliki makna dan maksud
Hapus air mata masa lalu
Buka mata;
Lihatlah! Matahari begitu cerah-terang-benderang menyambut.
           
Jangan mencoba untuk senantiasa berusaha tahu, mengetahui jawaban, apakah aku benar-benar mencintai-mu. Karena ia akan semakin membuat-mu jatuh cinta, secinta-cintanya. Karena ia akan semakin membuat-mu membenci demdam, sedemdm-demdamnya.

Gaung demdam untuk membunuh segala ada-ku
Gaung demdam untuk segera kembali mencintai
          Cinta itu tak selalu menghadirkan keindahan. Namun rasa penasaran membikin segala sesuatunya menjadi lain, melahirkan rasa benci-sebencinya. Melahirkan demdam untuk segera kembali.
Bukan karena memang membenci
Bukan karena memang mencinta
Namun penasaran membikinnya terbolak-balik
; memainkan perasaan seperti senar gitar yang berdenting.
          Legenda cinta kadang-kadang semacam itu, menyimpan dan merahasiakan teka-teki. Ia adalah rahasia masa depan. Ia adalah khazanah hikmah yang datang dari masa lalu
Hadir sebagai sebagai rahasia masa lalu. ;diciptakan untuk membangkitkan, membangungkan dan menghidupkan kehidupan yang tertidur ngantuk. []


Share:

Jumat, 07 Februari 2020

'di bilik-bilik takbir'




Cinta dan kasih-sayangMu mendahului kemurkaanmu. AmpunanMu mengalahkan siksaMu. Tetapi mungkin diriku ini terlalu bagaimana. Memahami kemurkaan itu melebihi kasih-sayangMu. Membentangkan    siksaMu sebagai segala-gala. Gemuruh takbirku tak mewakiliMu, namun lebih mewakili diriku sendiri. Yang gegabah. Yang acakadut. Juga yang lebih mengukuhkan keakuanku ketimbang keakuanMu.
"Tetapi sungguh, ketika diriku menyatakan cintaku padamu dulu itu..." aku berkata, padamu. Ya padamu. Perempuan yang membuatku tiba-tiba serasa memiliki seribu kumandang takbir dalam batin. "Benar-benar sebab diriku merasakan kebesaranNya di dalam-mu..."
"Huh, mestinya kau rajin berpuisi semasa kita masih pacaran Tuan. Jangan rajinnya di saat kita sudah tak berpacaran lagi?" sahutmu, datar dan biasa.
"Beh. Justru. Justru aku rajin berpuisi karena diriku semakin jatuh cinta setelah kita tak berpacaran kok..."
"Apa itu berarti, jangan-jangan sewaktu kita masih pacaran, puisi-puisimu tak muncul sebab ada lipatan perempuan lain dibilik-bilik puisimu ya??" (2016)
Share:

bayar dong

baiklah. terima kasih
Share:

Slider

Kategori

Recent Posts

Unordered List

Pages

Sample Text

Theme Support